Sunday, October 12, 2008

The Foolness

Seperti yang pernah kusebut pada blogku sebelumnya, kurangnya informasi dan sikap cuek terhadap persyaratan-persyaratan pengurusan visa merupakan kesalahan besar. Hal ini bukan hanya statement tanpa dasar semata, tapi benar-benar kebodohan yang aku alami.

Ya itu tadi, dengan modal cuek, merasa siapa tahu semua bisa dinego, akhirnya aku menghabiskan waktu , tenaga dan biaya pembelajaran yang tidak sedikit. Pada saat suamiku apply visa ke Kedutaan Jerman di Jakarta (pada saat itu bersamaan dengan program kursusnya di Bandung), akupun dengan persyaratan seadanya ikut mengajukan visa.

Berikut alamat dan jam kerja Kedutaan Jerman di Jakarta:



Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Jl. M.H. Thamrin No. 1 (Bundaran HI)
Jakarta 10310
Tel. 021-39855172 - 174
Fax: 021 3162284
Jam buka Kedutaan untuk pengajuan visa tinggal: Senin – Kamis, 08.30 – 11.30 WIB

Sebagai informasi, begitu masuk pintu Kedutaan Jerman, kita akan melewati pos penjagaan dimana semua HP di non-aktifkan dan ditinggal untuk dititipkan ditempat yang telah mereka sediakan.



Yang punya iphone keluaran terbaru, atau yang baru berencana beli (referensi nih untuk para online shoppers), ngga usah khawatir, aman kok!

APPLE iPhone 6 16Gb - Gold

Seperti biasa, yang boleh masuk adalah yang berkepentingan saja, pengantar silahkan tunggu diluar sambil (keleleran, kalau tidak bawa kendaraan sendiri dan tidak ada tempat lain yang dituju) menikmati pemandangan Bundaharan HI (untuk keperluan ke Kedutaan selanjutnya, adikku – si pengantar – terpaksa harus mengalaminya, jadi bisa kuceritakan).

Setelah itu, sebelum masuk ke loket pengajuan visa sendiri – yang berada di lantai 2 – sebelumnya sudah ada bagian checker yang melakukan pengecekan terhadap berkas-berkas yang kita bawa. Jadi bisa dibilang, ini seleksi tahap awal.

Atau bisa dibilang tahap kedua, karena terkadang di pintu gerbang, kalau kita apes, si satpam juga agak mencari-cari kesalahan. Misalnya seperti melihat detail isi formulir  (padahal dia hanya ingin memastikan semua formulir sudah diisi diluar pintu gerbang, jadi begitu masuk semua sudah beres). Jadi, lebih baik persiapkan semua berkas komplit sebelum masuk ke Kedutaan Jerman, tanpa kecuali!

Dan ternyata persyaratan yang kurang tidak akan dilayani, dan tidak ada negosiasi apapun! Tapi setidaknya aku dapat info persyaratan yang sesuai dari petugas Kedutaan langsung. My deadly sin akan ada porsi ceritanya sendiri setelah ini. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk yang lain.

Anyway, pada first try itu aku gagal mengajukan visa bersamaan dengan suamiku. Sudah jauh-jauh hari aku resign dari pekerjaan, akhirnya menganggur sampai semua persyaratan benar-benar terpenuhi sesuai standar. Itu yang aku bilang kebodohan pertamaku. Sudah terlanjur ambil keputusan vital, terpaksa kecewa dan merugi karena kekurangan informasi.

1 comment:

  1. sist istri aku Orang german , aku mau urus visa ke german , kalau boleh minta email nya donk buat nanya2 lebih detail......PIETRA: Tampilang@yahoo.co.id thanks.....

    ReplyDelete