Wednesday, October 22, 2008

The final administrative effort

Finally, tanggal 15 Oktober 2008 ini bisa dibilang salah satu hari bahagiaku. Setelah menempuh lika-liku trial and error pengajuan visa tinggal di Kedutaan Jerman, akhirnya tercapai juga keinginanku. Pihak kedutaan menghubungi bahwa visa sudah jadi dan bisa diambil di Kedutaan Jerman di Jakarta. Alhamdulillah..

Secara teori, proses pengajuan visa tinggal di Jerman memakan waktu 6-8 minggu. Tapi seringkali, 6 minggu bukan menjadi waktu minimal terbitnya visa. Ada beberapa teman yang bahkan visa tinggal sudah jadi dalam waktu 4 minggu kurang 2 hari!

Sungguh prestasi yang aku rasa cukup membanggakan untuk pelayanan visa Kedutaan Jerman di Jakarta (diluar kekecewaan yang sebelumnya sering aku alami jika berhubungan dengan prosedur dan persyaratan pengajuannya). Visaku sendiri jadi tepat 5 minggu.



Anyway, bukan tanpa was-was aku menunggu visa tinggal itu terbit. Setelah aplikasi visa diterima pihak Kedutaan Jerman di Indonesia, langkah selanjutnya adalah pihak Kedutaan akan memberikan data kita ke Kantor Imigrasi dimana kita akan tinggal di Jerman.

Dan Kantor Imigrasi tersebut akan memanggil suami kita, untuk melakukan sedikit wawancara dan konfirmasi tentang kita.

Teman-teman seperjuanganku yang waktu pengajuannya sama denganku, suaminya lebih dulu dipanggil wawancara di Kantor Imigrasi Jerman. Sedangkan aku, malah masih di interview by phone oleh petugas Kedutaan Jerman di Jakarta sehubungan dengan anakku yang tidak aku ajak serta ke Jerman (memang karena beberapa pertimbangan, anakku yang masih berumur 21 bulan tidak kuikutsertakan berangkat kesana, malah aku titipkan ke neneknya, sedangkan temanku yang lain masih belum punya anak).

Pihak Kedutaan menanyakan alasannya padaku. Wah, memang jadi agak terganjal prosesnya, dan tidak urung membuatku ragu, jangan-jangan karena aku tidak membawa anakku, visaku bisa ditolak?? Tapi ternyata keraguanku tidak beralasan. 2 minggu kemudian, suamiku akhirnya dipanggil pihak Kantor Imigrasi Jerman, dan 1 minggu kemudian, visa jadi di Indonesia.

Contoh visa studi (halaman kedua)

Tibalah saat pengambilan visa. Pengambilan visa di Kedutaan Jerman bisa diwakilkan. Tidak perlu surat kuasa atau surat macam-macam. Cukup bawa passport dan tanda bukti pembayaran visanya (semacam kuitansi). Serahkan passport tersebut ke Kedutaan Jerman pada pagi hari (pada jam kerja 8.00 – 10.00 WIB), kemudian ditinggal, baru siangnya diambil kembali (pada jam kerja 13.00 – 14.00 WIB).


Visa tinggal yang nanti akan kalian terima yaitu berupa semacam stiker yang ditempelkan pada halaman passport kita. Pastikan tanggal berlakunya tidak bertentangan dengan tanggal tiket pesawat kalian.


Karena walaupun kelihatannya cukup sepele, tapi kalau ada kesalahan dalam penetapan tanggal masa berlaku visa, jika ternyata tanggalnya sesudah tanggal keberangkatan pada tiket pesawat kita, wah bisa-bisa kita jadi tertunda berangkatnya lho! Dan mungkin revisinya agak berbelit (walaupun aku belum pernah dengar yang mengalami kejadian seperti itu). Jadi, yang teliti ya!

2 comments:

  1. hi..hi..perjuangan yg menyenangkan ya..akhirnya kita berhasil sampai kesini, dan menanam cabe di tanah Hitler ini.

    ReplyDelete
  2. nanem cabe? iyah katanya disana cabe mahal banget yah. dasyar orang indo ga bisa lepas dari cabe. sampe2 angka inflasi pun salah satu indikatornya cabe... ^_^

    ReplyDelete